Road To Be A Winner: FAMS ?

Wew, ketemu lagi sama saya . Hmm, setelah ngomongin tentang persahabatan saya, let's see my full family . Pertanyaannya, kenapa aku nulis blog tentang keluarga aku ? Jawabannya, karena aku punya banyak sekali orang yang sayang sama aku, yang tentunya aku sayang juga sama mereka . Yang pertama aku ingin sampaikan, bahwa aku punya banyak banget keluarga . Aku punya 3 ibu, yaitu ibu yang melahirkan aku, ibu yang merawat aku, dan ibu yang engga segolongan darah denganku, namun sangat sayang kepadaku *hahah, pede* . Dengan ketiga ibu yang aku punyai, maka 3 ayah pula yang aku punyai, dengan rincian yang sama .

Aku dilahirkan ke dunia ini pada tanggal 20 April 1995 . Ibuku pada saat itu bernama Eva Fazilah, beliau lumayan pendek, namun kasih sayangnya begitu tulus kepadaku, dan ayahku yang bernama Supardi, yang telah memberiku nama yang indah, walaupun berwalan dengan 'Z' . Dengan keluarga asliku yang ini, aku adalah anak kedua dari tiga bersaudara . Mereka bernama Aulia Shilmi Rachmanita dan Fithria Aushaffa . Kami tinggal di Brebes, yang juga merupakan kota kelahiranku . Kami tinggal bersama eyang putriku, Umayah Soffa . Eyang kakungku telah berpulang ke Rahmatullah hampir tepat setahun sebelum aku dilahirkan .

Satu setengah tahun kemudian aku tinggal bersama Bapak dan Mamah di Semarang . Disini, aku memperoleh teman baru, yang mana dia adalah sepupuku . Mereka sangat menyayangiku, dan tentunya aku sangat menyayangi mereka . Kuurutkan nama mereka satu per satu : Bapakku bernama M. Nidhom Azhari, Mamahku bernama Djamilaa, dan anaknya yang bernama Birlanti Novita Sari, yang sekarang sudah aku anggap sebagai kakak kandungku sendiri . Mereka adalah keluarga yang sangat rukun, boleh juga kalau aku namakan keluarga sakinah, mawaddah, warahmah . Apalagi dengan ditambahnya aku sebagai bagian dari keluarga mereka *kepedean* . Hingga saat ini, aku masih tinggal bersama keluargaku yang ini . Senang, sedih, duka, cita, haru dan bahagia telah aku torehkan dalam perjalanan hidupku pada keluarga ini . Memang sih, aku tak lagi tinggal bersama keluarga asliku . Namun, jiwaku masih tetap dihati mereka, dan jiwa mereka masih kusimpan dalam suatu tempat di hatiku *puitis produk gagal*.

Dengan berjalannya waktu, di Semarang aku mulai mengenal tetanggaku dan lingkunganku . Mereks cukup mengerti keadaan keluargaku, serta latar belakangku . Alhamdulillah mereka dapat menerima keberadaanku . Terutama tetangga depan rumahku . Mereka sangat sayang kepadaku *ngarang aja, gatau aslinya gmana ?* . Hingga saat ini, mereka mungkin telah menganggapku sebagai saudara mereka sendiri . Inilah yang kupanggil dengan tetangga sejati (true neighbor), ada dua orangtua dan 5 anak, tapi 4 anak udah punya keluarga tinggal anak terakhir yang berumur 3 tahun lebih tua dariku . Kami sejak kecil bermain bersama, hingga saat ini, kami belum pernah mengalami lost contact . Secara gituloh, ada sms, orangnya tinggal depan rumah, ada fb juga, telpon, dll . Aku menyebutnya dengan pakde dan ibu . Mereka sudah aku bahakan keluargaku sebagai keluarga kami juga . Mereka terdiri dari pakde : Bp. M. Ghozi, Ibu : Ibu Hindun Chozanah, dan Mbak Farah Firdausi . Dengan keberadaan mereka, aku menjadi terhibur apabila aku di tinggal dirumah sendirian, aku maen kesana . Sebelum aku mengikuti tes / ujian pun mereka senantiasa memberikan support kepadaku serta doa yang sangat aku harapkan . Sebagai tetangga terdekat kami, mereka kami jadikan sebagai keluarga tetangga, yang mana apabila ada suatu event, kami selalu saling membantu walaupun menyisakan bertetes - tetes keringat . Itulah bentuk persaudaraan kami yang insya Allah engga akan pernah putus alias selamanya . amiin .

M. Nidhom Azhari's Family